Apakah Aku Masih Bangga Menjadi Bangsa Indonesia

Saya, sebagai warga Negara dan sebagai bagian masyarakat Indonesia merasa sedih,prihatin,gundah,kecewa,marah,melihat kondisi negeri yang saya cintai ini.Negeri yang konon gemah ripah loh jinawi,berbudi luhur,ramah tamah,religious dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan seakan tidak berbekas.Justru,yang terjadi sekarang ini adalah keberingasan,keangkuhan,kesombongan,kepalsuan,kebohongan tumbuh subur menghias setiap sudut dan setiap lini kehidupan .
Saya,bukan ahli politik,bukan ahli hukum,bukan pejabat tinggi yang dapat menggoreskan sejarah manis,namun hanya rakyat jelata yang hanya bisa melihat,mendengar,memperhatikan dan mangamati sebagian episode perjalanan negeri ini,sehingga hanya bisa geleng-geleng kepala sebagai rasa gundah,kecewa,frustasi,marah melihat kondisi negeriku,yang saat kini terkoyak koyak atau memang sengaja dikoyak-koyak oleh oknum – oknum yang semestinya justru harus mempercantik wajah negeri ini.
Carut marut negeri ini tidak semakin berkurang,namun sebaliknya malah semakin nyata dan semakin jelas terlihat.Elit-elit politik saling ambil peran demi untuk kepentingan pribadi maupun kelompoknya.Masing-masing ingin dianggap penting dan merasa paling penting.Semua berbicara atas nama rakyat,demi rakyat,untuk rakyat.Rakyat yang mana?Berbohong,berkelit,fitnah,iri dengki menjadi tontonan yang disajikan untuk masyarakat segala kalangan,termasuk anak-anak usia sekolah.Mulai dari TK,SD,SMP,SMA yang semestinya mendapatkan pendidikan yang steril dari segala bentuk permainan palsu,namun kini mengkonsumsi secara vulgar sinetron politik tersebut.Usia dimana semestinya mendapatkan pendidikan yang orisinal bebas dari tipu daya,tapi kini dengan terpaksa harus menelannya karena tak sanggup untuk menolak.Jika seorang anak penerus bangsa ini dari awal mendapatkan warisan bentuk-bentuk tipuan,kebohongan,kepalsuan akan menjadi apa masa depan bangsa ini.Ibarat sebuah peribahasa “buah tidak akan jatuh jauh dari pohonya”kiranya dapat menjadi acuan yang perlu dicermati,walau tidak sepenuhnya benar.Secara langsung generasi penerus akan mewarisi sifat-sifat,karakter dan kebiasaan yang sama dengan pendahulunya.Rasanya sulit untuk memberikan nuansa yang berbeda kepada generasi muda jika kondisi tidak berubah.Rasanya sangat egois jika hanya kepada anak-anak saja diterapkan ajaran moral baik di lingkup keluarga,sekolah maupun si sekolah,namun disisi lain para pendahulu bertingkah dan berulah jauh dari kesan-kesan moral yang elegan.Rasanya sangat egois jika dalam setiap kesempatan kita menghimbau kepada generasi muda untuk menjadi pewaris bangsa yang baik,berkualitas dan bermoral tinggi.Apakah generasi saat ini memang generasi yang egois?

Powered by Blogger