Wajar 12 Tahun di NTB
Wajib belajar 12 tahun menjadi salah satu terobosan dalam bidang pendidikan Dikpora Kota Mataram.Program
tersebut banyak mendapat sambutan positip dari berbagai kalangan,institusi pendidikan,anggota dewan dan tokoh masyarakat.
Dari berbagai pendapat yang muncul ada beberapa hal yang patut disimak dan dijadikan rujukan untuk mendukung dan mempercepat program tersebut.
Angota DPRD Kota mataram H Husni Thamrin mengingatkan agar Dikpora Mataram tidak terjebak pada kegiatan seremonial belaka,tetapi harus mampu dibuktikan.Selain itu juga harus dilihat anggaran yang tersedia apakah memungkinkan program tersebut direalisasikan,mengingat warga Mataram belum semuanyan mampu secara materi.Sementara ini,alokasi anggaran pemerintah Kota mataram pada tahun 2008 hanya sebesar 18,21 dari nilai APBD Kota Mataram.
Disamping itu,Praktisi pendidikan yang juga Rektor IKIP Mataram HL Said Ruhpina memberikan beberapa masukan bahwa salah satu permasalahan yang harus diperhatikan untuk mensukseskan program tersebut adalah masalah ketersediaan fasilitas.Di Mataram masih kekurangan ruang kelas.Masukan lainya mengenai ketersediaan fasilitas pembelajaran seperti buku,laboratorium dan perlengkapan pendukung lainya,mengingat kondisi saat ini masing-masing sekolah belum memiliki fasilitas tersebut secara merata.Yang tidak kalah penting tentunya masalah Sumber Daya Manusia(SDM) yang ada di Kota Mataram.Kota Mataram saat ini saja masih kekurangan guru.Jika menambah siswa secara otomatis harus menambah jumlah guru yang ada,yang pada akhirnya sangat terkait dengan penyediaan anggaran yang ada.
Sementara itu Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB menyambut baik rencana program wajar 12 tahun ini. Beliau selanjutnya menambahkan bahwa sudah saatnya Mataram dan NTB bangkit dari keterpurukan.Program ini merupakan terobosan dalam bidang pendidikan.PGRI mendukung program ini,namun yang perlu dipersiapkan adalah penyediaan sarana prasarana pendukung,termasuk SDM guru-gurunya.